Selasa, 28 Mei 2013

DINAMIKA PELATIHAN & TEKNIK MENGHADAPI PESERTA BERMASALAH

DINAMIKA PELATIHAN & TEKNIK MENGHADAPI PESERTA BERMASALAH Oleh : Ali Mahrus Bidang Pengembangan Sumber Daya Anggota (PSDA) KOPMA STAIN Kudus Carilah jati dirimu dengan menjadi pecinta ilmu sejati dan yakinkan dirimu menjadi pelatih sebagi tauladan bagi orang lain, dan bukalah fikiranmu dengn menjadikan orang lain sebagi guru dan menjadikan lingkungan sebagi sekolah” Dalam setiap pelatihan atau pengkaderan pasti ada peserta yang bermasalah, yaitu mereka yang tidak mau bekerjasama dan tidak partisipatif. peserta yang seperti ini biasanya menggangu laju proses pelatihan kita. Ada Peserta yang Cuex, malu-malu, kaku, sombong, angkuh dan lain-lain. Bagimana menangani peserta bermasalah dalam pelatihan ? Ada beberapa kiat-kiat praktis yang mudah-mudahan berguna untuk kita semua. Petunjuk apapun yang digunakan, sebagai pelatih harus tetap sopan, sabar, murah senyum dan mengendalikan emosi dalam proses kepelatihan yang baik. Beberapa karakter Peserta yang perlu ditangani oleh seorang pelatih (trainer) antar lain : 1. Si Pemalu Yang malu, sungkan, dan pendiam tampak tidak terlalu mengganggu, ia tidak menimbulkan keributan, tetapi biasanya mereka mencibir dibelakang. hal ini kurang memberikan sumbangan informasi bagi yang lain. Cara mengatasinya : • Minta si pemalu supaya berbicara • Gunakan penugasan • Ajukan pertanyaan • Bercakap-cakap / bergaul dengan si pemalu 2. Yang tidak siap mental Kita biasanya mencari dan menyeleksi orang-orang yang aktif dan Kreatif dalam berpelatihan. tetapi adakalanya kita dihadapkan pada peserta yang merasa terpaksa mengikuti pelatihan karena suruhan atasan atau tidak sesuai dengan yang diinginkannya. Cara mengatasinya : • Bersimpatilah kepadanya • Ajaklah berpartisipasi dalam pelatihan • Pancinglah minatnya dengan mengaitkan antar acara dengan kehidupannya • Yakinkan dia bahwa pelatihan yang diikuti mengandung manfaat yang besar. 3. Si pemborong Ada peserta yang banyak omong dan ingin merebut semua waktu yang tersedia sehingga dia memonopoli pelatihan. Cara mengatasinya : • Ajaklah untuk mendengarkan orang lain • Beri pujian dan Batasi pembicarannya dengan sopan • Jadikan dia pelatih agar mau mendengarkan pendapat orang lain 4. Si Tukang ngeyel Peserta yang selalu menanti kesempatan untuk berbeda pendapat dengan orang lain. Perbedaan yang sehat tentu bermanfaat . Tetapi, debat kusir dan eyel-eyelan akan mengganggu proses organisai. Cara mengatasinya : • Libatkan Peserta lain untuk menanggapinya • Alihkan pembicaraan dan fokuskan • Ajaklah untuk sepakat. terhadap yang tidak sepakati 5. Si Penentang Jenis Pesertayang bermasalah yang gemar menentang ide orang lain, misalnya dengan celetukan “tidak praktis, tidak realistis dll”, kadang kadang kelakuan ini timbul karena iri hati, benci, maka hal ini akan merintangi perkembangan ide dan gagasan-gagasan baru bahkan menghambat jalannya pelatihan . Car mengatasinya : • Mintalah solusi langsung dari yang tidak disepakatinya • Libatkan anggota lain yang kelihatan lebih baik idenya • Sadarkan bahwa pelatihan bukan forum dia saja 6. Si Badut Ada Peserta yang cenderung ingin melawak dan melucu, walaupun kadang-kadang tidak cocok dengan keadaan, bahkan mungkin lawakannya jorok….kalau si Badut merintangi kelancaran proses Pelatihan dan mengganggu peserta lain karena kurang serius, maka hal ini segera diatasi. Cara mengatasinya : • Jangan tanggapi humornya • Puji dia dan ajak lebih serius • Mintalah untuk mengungkapkan guyonannya dengan ungkapan serius dan terus terang 7. Si Tukang Pamer Ada pula pesertayang ingin memamerkan pengetahuannya kepada siapa saja, kapan saja, dimana saja. Ia suka menggunakan bahasa asing, sok ilmiah dll. Orang ini dapat diatas sepertii menghadapi Si Pemborong.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar